Jumat, 31 Agustus 2012

Deteksi Kesehatan dari Cara Berjalan

Gaya Hidup
Santi Andriani | Sumber


Cara berjalan terkadang digunakan seseorang untuk menunjukkan seberapa besar kepercayaan diri mereka selain untuk menunjang penampilan.

Tapi siapa sangka dibalik cara berjalan juga bisa menunjukkan kondisi kesehatan atau bahkan penyakit yang sedang Anda idap. Cara Anda berjalan dapat menjadi indikator kondisi dasar penyakit yang mungkin diidap,seperti diabetes, arthritis, dan kekurangan vitamin. Seperti dilansir dari dailymail.co.uk.

Sekitar bulan lalu, para peneliti di AS menemukan bahwa berjalan lambat menunjukkan penurunan kognitif, yang mungkin menjadi pelopor munculkan penyakitAlzheimer atau penurunana daya ingat. Kembali dalam penelitian yang belum lama dilakukan, peneliti mengungkapkan lebih banyak apa yang bisa dilihat dari cara berjalan seseorang.

Berjalan dengan sombong atau pantat bergoyang-goyang
Dapat menunjukkan: otot bawah lemah, terdapatmasalah punggung dan kaki. Jika Andaberjalan sambil menggoyangkan bokong Anda bak supermodel yang ada nyeri punggung menyerang Anda. Berjalan sombong dapat membuat otot bagian bawah menjadi kaku dan menyakitkan.
"Jadi, ketika Anda mengambil langkah maju, bergetar bagian bawah dari sisi ke sisi sebagai otot yang rileks," kata spesialisOrthopaedic Dr John Outhwaite di London.

Berjalan pelan
Dapat menunjukkan: memiliki harapan hidup lebih pendek, diabetes, arthritis, risiko demensia.Namun menurut Dr Tony Redmond, ahli penyakit kaki akademik di University of Leeds dan peneliti senior di Arthritis Inggris, ini justru adalah tanda tubuh Anda berfungsi dengan baik.

“Seseorang yang masih muda, bugar dan sehat rata-rata, berjalan diantara 1,2 dan 1,4 meter per detik. Tapi jika Anda memiliki arthritis yang relatif ringan atau sakit dan nyeri lainnya, kecepatan berjalan akan mulai rontok,” katanya.

Kecepatan berjalan juga dapat memprediksi berapa lama Anda akan hidup, menurut para peneliti di University of Pittsburgh.

Dalam review 36.000 orang di atas 65, mereka menemukan orang-orang yang berjalan lebih lambat dari 2ft per detik (1,36 mil per jam) memiliki peningkatan risiko kematian, sementara mereka yang berjalan lebih cepat dari 3.3ft per detik (2,25 mil per jam) bertahan lebih lamadaripada yang diperkirakan oleh usia atau jenis kelamin.

Sementara itu, peneliti dari Pusat Medis Boston yang mempelajari orang-orang di awal 60-an mereka selama satu dekade menemukan orang-orang dengan kecepatan berjalan lambat adalah kali 1 lebih mungkin mengembangkan demensia.

Berjalan dengan langkah pendek
Dapat menunjukkan: kemampuan terbatas untuk orgasme, osteoarthritis, kerusakan otot daripenggunaan sepatu hak tinggi sehingga langkah kaki tidak bisa lebih panjang.

Sebuah langkah pendek dapat menunjukkan osteoarthritis pada pinggul, karena salah satu atau kedua pinggul tidak dapat berayun sejauh yang bisa dilakukan.

Sementara itu, sebuah studi dalam Journal Of Sexual Medicine menemukan bahwa wanita yang berjalan dengan langkah pendeh menunjukkan masalah orgasme dari hubungan seksual dengan pasangan mereka.
Para peneliti dari Belgia dan Skotlandia menunjukkan apa yang disebut otot panggul 'diblokir', yang mungkin berhubungan dengan gangguan psikoseksual, bisa mengganggu kemampuan untuk memiliki orgasme vagina.

Berjalan tanpa ayunan pada lengan
Mungkin menunjukkan: memiliki masalah leher dan bahu. Ketika kita berjalan, kita juga melakukan ayunan lengan di sisi yang berlawanan dengan langkah kaki untuk mendukung punggung bawah - lengan menempel pada bagian belakang bawah oleh otot yang disebut dorsi latisimus. Tapi jangkauan terbatas gerakan di bahu atau punggung dapat mengganggu proses ini.

Berjalan dengan kaki hampir rapat
Mungkin menunjukkan: Osteoarthritis, beban bawaan di pundak terlalu berat. Pincang dengan panggul dijatuhkan di satu sisi bisa menjadi tanda klasik dari pinggul osteoarthritic. Namun, juga bisa menjadi tanda bahwa Anda sudah kelebihan barang bawaan, kata Dr Richard Jones, dosen senior di biomekanik klinis di University of Salford.

"Sebuah tas yang berat pada bahu kanan akan memampatkan sisi tubuh dari waktu ke waktu menyebabkan kaki kiri lebih panjang (sebagai kaki lainnya dikompresi)."

Ini, ditambah tulang belakang yang melengkung, kemungkinan akan menambah stress pada punggung bawah, menimbulkan rasa nyeri.

Berjalan berat ketika menaiki tangga
Mungkin menunjukkan: bunions, osteoartritis lutut. Bisa jadi sebuah tanda peringatan klasik awal bunions - benjolan sakit di sisi jempol kaki - adalah rasa sakit ketika berjalan naik dan turun tangga tanpa alas kaki, kata konsultan ahli penyakit kaki Mike O'Neill, dari MasyarakatChiropodists dan Podiatrists.

"Sebagai tikungan jempol kaki akan naik dan turun tangga, permukaan sendi yang menggiling bersama-sama, menyebabkan rasa sakit,"sambungnya.

Menginjak
Dapat menunjukkan: Kekurangan vitamin B12, diabetes yang tidak terkontrol.

Ketika kaki menyentuh tanah, mereka mengirim sinyal otak tentang posisi ekstremitas dalam fenomena yang disebut proprioception.

“Gangguan Proprioception dapat terjadi karena hilangnya sensasi dan dapat menyebabkan gaya unco-ordinated sebagai orang akan menyadari posisi anggota badan mereka yang lebih rendah, "kata konsultan ahli penyakit kaki Haydn Kelly dari London Medical Centre di Harley Street.

Penderita angkat kaki dan kaki yang sangat tinggi dan kemudian membantingnya ke tanah untuk mengetahui mana kaki telah mendarat. Gejala yang timbul biasanya mati rasa dan kesemutan, kelemahan otot dan terganggu koordinasi.

Kaki menghentak tanah setiap habis melangkah
Dapat menunjukkan: Diabetes yang tidak terkontrol, linu panggul, penyakit motor neuron, stroke. Ini dapat dilihat pada penderita diabetes yang tidak terkontrol, karena hal ini dapat menyebabkan jenis kerusakan saraf yang disebut neuropati motorik, yang mempengaruhi saraf yang mengirimkan sinyal ke otot-otot di kaki untuk melaksanakan gerakan.

Stroke dan penyakit motor neuron juga dapat merusak atau melemahkan otot-otot ini, seperti dapat sciatica - iritasi / kompresi saraf siatik (yang berjalan dari punggung bawah ke kaki).

Berjalan dengan menyeret kaki
Dapat menunjukkan: Parkinson. Penyakit Parkinson adalah gangguan neurologis yang progresif, di mana kekurangan zat kimia otak yang disebut dopamin menyebabkan hilangnya kemampuan untuk mengontrol otot-otot Anda dan gerakan. Penyakit ini memiliki kiprah menyeret langkah kaki, kata Haydn Kelly.

Sabtu, 11 Agustus 2012

Kondisi Kaki Cermin Kondisi Kesehatan


Kompas
Lusia Kus Anna | Sumber

Kaki termasuk dalam anggota tubuh yang bisa mencerminkan kondisi keseluruhan. Kaki yang selalu dingin misalnya, bisa disebabkan karena aliran darah yang buruk, sebuah gangguan sirkulasi akibat hipertensi atau hobi merokok.

Kerusakan saraf akibat diabetes yang tidak terkontrol juga bisa menyebabkan kaki terasa dingin. Penyebab lain adalah hipotiroid dan anemia.

Simak gangguan kesehatan lain yang bisa dilihat dari kaki:

- Nyeri kaki
Jika kaki terasa nyeri, mungkin Anda akan segera menyalahkan sepatu hak tinggi. Tetapi ada penyebab lain yang kurang disadari, yakni olahraga high impact yang terlalu intens seperti basket atau lari. Kondisi tulang yang rapuh akibat osteoporosis juga meningkatkan rasa nyerinya.

- Jari kaki merah, putih dan biru
Penyakit Raynaud bisa mmebuat jari-jari kaki berubah menjadi putih, kemudian kebiruan, dan kembali merah lagi. Penyebabnya adalah penyempitan di arteri yang disebut vasospasm. Penyakit ini juga terkait dengan artritis reumatoid atau gangguan tiroid.

- Perubahan cara berjalan
Terkadang gejala pertama yang kurang disadari adalah perubahan cara berjalan. Biasanya dipicu karena berkurangnya sensasi normal kaki secara perlahan akibat kerusakan saraf. Sekitar 30 persen kasus seperti ini akibat diabetes. Kerusakan saraf juga bisa diakibatkan oleh infeksi, kurang vitamin dan kecanduan alkohol.

- Perubahan jari kaki
Perubahan yang tampak misalnya kuku agak membulat di atas dan melengkung ke bawah. Penyakit paru sering menjadi penyebabnya, tetapi juga bisa dipicu penyakit jantung, liver, dan infeksi. Meski begitu ada pula yang merupakan faktor keturunan.

- Kaki bengkak
Biasanya dipicu karena berdiri terlalu lama atau terlalu banyak duduk seperti dalam pesawat jarak jauh. Namun jika kaki selalu bengkak bisa dicurigai adanya gangguan sirkulasi, gangguan limfa atau pembekuan darah.

- Kaki terasa terbakar
Sensasi rasa terbakar di kaki sering dialami pasien diabetes yang mengalami kerusakan saraf periferal. Bisa juga diakibatkan kekurangan vitamin B, penyakit ginjal kronik, atau hipotiroid.

- Borok susah sembuh
Borok di bagian kaki yang sulit sembuh adalah gejala utama diabetes.

- Nyeri di jempol
Penyakit asam urat atau gout sering menyebabkan rasa nyeri mendadak pada sendi kaki, disertai dengan bengkak dan kemerahan. Penyebab lain misalnya osteoartritis.

- Kaki gatal
Rasa gatal pada kulit bisa disebabkan karena penyakit kaki atlet, infeksi jamur yang sering menyerang pria usia 20-40 tahun.

- Jari kaki bengkok
Deformitas atau perubahan bentuk jari kaki paling banyak disebabkan karena sepatu yang sempit. Penyebab lain, meski jarang adalah gangguan saraf seperti diabetes.

- Kuku kaki menguning
Infeksi jamur bisa menyebabkan kuki kaki menjadi keras dan menguning. Bisa juga disebabkan oleh gangguan paru atau artritis rematoid.

Minggu, 05 Agustus 2012

Strategi Jitu Berolahraga Bagi Wanita Sibuk


Pipiet Tri Noorastuti, Indrani Putri | Source

Sibuk! Ini kerap menjadi alasan klasik para pekerja kantoran jarang olahraga. Beban kerja yang menumpuk membuat mereka mengabaikan pentingnya olah tubuh bagi kesehatan. 

Di tengah waktu yang tersita untuk pekerjaan, Anda sebenarnya bisa mencuri-curi kesempatan untuk melakukan olahraga ringan. Tak perlu berganti baju. Tak perlu sepatu olahraga. Tak perlu waktu khusus. 

Demi menjaga kebugaran tubuh, coba lakukan beberapa aktivitas sederhana yang memiliki efek olahraga. 

Jalan kaki ke kantor
Satu jam berjalan kali dapat membakar hingga 300 kalori. Jika menggunakan transportasi umum, coba turun sekitar satu kilometer menjelang tempat kerja. Atau jika membawa kendaraan pribadi, cari tempat parkir di gedung tetangga. Lanjutkan dengan berjalan kaki. Jika memungkinkan, sebisa mungkin hindari lift dan eskalator.

Jalan-jalan di mal
Sembari merelaksasikan pikiran, cuci mata di pusat perbelanjaan ternyata juga dapat membantu pembakaran kalori. Dengan langkah berkecepatan sedang, menjelajahi pusat perbelanjaan dapat melatih otot paha dan betis, tangan, serta perut bagian atas. Apalagi aktivitas ini bisa Anda lakukan selama berjam-jam tanpa rasa lelah. 

Memasak
Tubuh akan melakukan pembakaran kalori mulai saat menyiapkan bahan-bahan makanan, seperti mencuci, mengiris-iris, menghaluskan bumbu dengan ulekan, hingga proses pengolahannya. Memasak dalam posisi berdiri akan melatih otot lengan dan kaki. Sedangkan dalam posisi duduk, hanya melatih otot pergelangan tangan. Makin banyak porsi makanan yang disiapkan, makin besar kalori yang dibakar (karena persiapan akan lebih lama sehingga Anda lebih banyak bergerak).

Makan siang agak jauh
Daripada bergosip, gunakan sebagian waktu istirahat makan siang untuk menggerakkan kaki. Pilih jalan yang sedikit memutar untuk kembali ke kantor. Jika perlu, cari lokasi makan siang yang agak jauh, namun masih memungkinkan ditempuh dengan berjalan kaki. 

Bangun lebih awal
Bangun lebih awal setengah jam saja bisa jadi awal perubahan. Jalan santai atau jogging keliling komplek bisa menjadi pilihan. Tapi ingat, untuk selalu melakukan pemanasan. Setelah seminggu olahraga pagi, badan akan terasa lebih fit.

Langkah Tepat Menghindari Alergi



Sering terganggu dengan alergi yang tiba-tiba muncul, atau malah berlangsung lama? Coba cek kebersihan lingkungan Anda. Selain imunitas tubuh, kebersihan juga menjadi faktor pencegahan terhadap alergi.
Bahkan sebuah penelitian terbaru menyatakan jika mereka yang memiliki rumah pribadi lebih jarang terkena alergi. Dibandingkan dengan mereka yang tinggal dalam rumah sewaan, demikian dilansir Ivillage.

Sebuah survei dilakukan American College of Allergy, Asma dan Imunologi (ACAAI), terhadap orang-orang yang memiliki alergi ruangan. 91 persen dari mereka yang tinggal dalam rumah pribadi, lebih menjaga kebersihan lingkungannya dengan menyediakan tempat khusus untuk binatang peliharaannya. Hal ini dilakukan untuk menghindari tungau, debu, dan jamur dari bulu binatang.

"Alergi ini merupakan gangguan kesehatan yang dapat berlangsung jangka panjang, bahkan menahun. Ketika Anda tidak melakukan perubahan dalam lingkungan tinggal, rumah bisa menjadi tempat ideal bagi perkembangbiakan virus dan kotoran penyebab alergi. Satu-satunya jalan untuk terlepas dari alergi adalah dengan menyingkirkan faktor penyebabnya," Jelas Dr James Sublett, seorang ahli alergi dan ketua komite lingkungan ACAAI.

Hal ini juga dibenarkan oleh Dr Michael Schatz, ahli yang terlibat dalam penelitian ini." Dengan membuat perubahan lingkungan, terutama di dalam rumah, penderita alergi secara substansial dapat mengurangi gejalanya".

Bagi Anda yang juga mengalami alergi ruangan, coba lakukan beberapa perubahan berikut:

- Menutup atau melapisi kasur, bantal, dan perabotan lain dengan kain penutup debu. Ini pun harus dicuci secara rutin.
- Meminimalkan penggunaan karpet.
- Menggunakan vacum cleaner dengan filter HEPA setiap satu minggu sekali, atau selalu menggunakan masker setiap kali Anda membersihkan ruangan.
- Memasangkan alat pembersih udara dalam setiap ruangan.
- Menyingkirkan binatang peliharaan dari kamar tidur.
- Memandikan hewan peliharaan setiap minggu untuk mengurangi paparan kerontokan bulu.

4 Pengganggu Kesehatan Mata

Vivalife | Source

Tanpa disadari, seringkali kita merasa telah melakukan yang terbaik untuk menjaga kesehatan tubuh, namun melupakan pentingnya menjaga mata. Padahal sebagai indera penglihatan, kesehatan mata menjadi sangat penting. Empat hal berikut, ternyata diam-diam menjadi musuh utama untuk mata!


1. Rokok
Rokok mengandung akrolein, toluen, dan hidrogen sianida yang berbahaya bagi tubuh. Seperti dikutipTop Sante, akrolein, yang juga digunakan dalam pembuatan gas air mata ini, dikenal sebagai pemicu katarak, degenerasi makula, serta degenerasi syaraf optikal.


2. Gula
Bahan pemanis ini seperti musuh mata yang terselubung. Kadar gulanya yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat membuat seseorang terkena diabetes, yang salah satunya komplikasinya adalah kerusakan pada mata. Terlalu banyak gula juga bisa membuat seseorang menderita rabun jauh dini.

3. Stres
Berlama-lama menatap komputer untuk menyelesaikan tugas, memang menjadi gaya hidup saat ini. Tapi, Anda juga harus mengistirahatkan mata sejenak. Saat terlalu lama terkena radiasi komputer, mata menjadi stress. Jika kemampuan akomodasi mata sudah menurun, maka pusing dan sakit kepala kerap menghampiri. Selain itu, penglihatan juga akan mengalami penurunan.

4. Matahari
Ingat bahwa retina mata sensitif terhadap sinar ultraviolet, terutama UVA. Melindungi mata di baliksunglassessaja tidak cukup, apalagi jika matahari sedang bersinar dengan teriknya. Hindari paparan sinar matahari secara langsung untuk mengurangi ancaman UVA.

Jantung Sehat Buah dari Senyuman

Metro TV | Source

Penelitian terbaru menunjukkan dengan tersenyum di mana otot mata dan mulut terlibat ternyata memainkan peranan penting menurunkan denyut jantung setelah Anda mengalami stres.

"Lain kali jika Anda terjebak dalam kemacetan lalu lintas atau mengalami kejadian stres lainnya, cobalah memegang wajah kemudian tersenyum sejenak," kata peneliti Saran Pressman dari University of Kansas.


Dalam studi yang dipublikasikan jurnal , Pressman menjelaskan, tersenyum tidak hanya membantu psikologis seseorang, tetapi sebenarnya membantu meningkatkan kesehatan jantung.

Penelitian itu melibatkan relawan 169 mahasiswa. Mereka dilatih memegang sumpit dengan mulut mereka dan sumpit memaksanya tersenyum. Kemudian para peneliti melatih mereka baik dalam senyum mode standar di mana hanya mulut yang tersenyum dan senyuman 'Duchenne' yaitu tersenyum 'asli' dengan ekspresi netral yang membutuhkan gerakan otot-otot wajah.

Sementara sumpit di mulut mereka, para relawan melakukan rangkaian tugas yang dikategorikan memicu stres yaitu meletakkan tangan mereka di air berisi es. Hasilnya mereka yang dilatih tersenyum 'asli' detak jantungnya lebih stabil.