Selasa, 04 Desember 2012

Wisata Kesehatan di Indonesia


Berwisata tidak hanya berarti mengunjungi tempat-tempat rekreasi keluarga. Mengunjungi rumah sakit berkualitas pun dapat menjadi pilihan yang tepat dalam berwisata. Negara-negara yang saat ini menjadi tempat favorit wisata kesehatan adalah Korea Selatan untuk operasi plastik, Thailand untuk kecantikan gigi, serta Tiongkok untuk cangkok organ.

Jumlah penduduk Indonesia yang tercatat melakukan perjalanan wisata kesehatan sebanyak 600 ribu jiwa setiap tahunnya. Selain itu juga, setengah dari pasien di Singapura adalah warga Indonesia.

Melakukan pengobatan di luar negeri tentu menghabiskan banyak biaya. Dengan semakin banyaknya penduduk Indonesia yang berada dalam kelas ekonomi atas, menyebabkan wisata jenis ini semakin banyak diminati. Tren berobat ke Negara lain kini sudah menjadi lifestyle di Indonesia, akibatnya, Indonesia kini kehilangan Rp 20 Triliun setiap tahunnya.


Untuk mencegah semakin banyaknya devisa Negara yang menghilang, pemerintah Indonesia kini sedang menggagas sebuah konsep wisata kesehatan, sehingga masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri tidak bertambah banyak.

Langkah ini memang sangat terlambat, namun, kerjasama yang dibina oleh Kementrian Kesehatan Indonesia bersama Kementrian Pariwisata ini diharapkan dapat berpacu bersama waktu sehingga dapat mendatangkan banyak warga lokal ataupun asing yang berobat di Indonesia. Pemerintah Indonesia akan menawarkan paket bundling dimana Kementrian Kesehatan mengurus urusan pelayanan kesehatan yang berkualitas, sementara Kementrian Pariwisata menyiapkan destinasi wisata yang cocok untuk pelayanan kesehatan yang ditawarkan.

Menteri Keseharan, Nafsiah Mboi menuturkan bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman tradisi dan budaya yang juga meliputi layanan pengobatan tradisional. Hal ini tentu dapat dijadikan sebagai potensi wisata kesehatan yang menarik. Kearifan warga lokal di Indonesia ternyata telah menjadi dasar dari spa dan berbagai macam pengobatan holistik lainnya. Ini membuktikan bahwa pariwisata kebugaran dapat menjadi produk unggulan khas Indonesia yang nantinya akan ditawarkan kepada pasar global.

Pada tahun 2009 silam saja misalnya, Bali berhasil dinobatkan sebagai "The Best Destination Spa in the World", oleh salah satu majalah kesehatan dan juga kecantikan ternama di Jerman. Namun sayangnya, prestasi ini belum didukung oleh basis ilmiah kesehatan yang dipatenkan secara global.

Menteri Pasriwisata Mari Elka Pangestu, menuturkan bahwa Pengembangan wisata kesehatan serta kebugaran merupakan salah satu fokus pengembangan wisata minat khusus, dan dalam pengembangannya, pemerintah harus mampu menjalankan  kerjasama dua arah dengan instansi terkait, baik di pusat, ataupun di daerah.

About Us :
Avasindo adalah weblog kesehatan yang juga mempromosikan metode pengobatan Avasin Al-Kay di Indonesia. Avasin Al-Kay sendiri adalah sebuah metode pengobatan alami yang dilakukan oleh para dokter professional. Hal ini dilakukan karena para penemu pengobatan Avasin Al-Kay tidak ingin pengobatan Avasin Al-Kay dipraktekan oleh pihak yang belum memahami dasar-dasar ilmu kedokteran.

Praktisi Avasin Al-Kay disebut juga sebagai Avasinolog. Untuk menjadi seorang Avasinolog, terlebih dahulu harus lulus pendidikan kedokteran dan memperoleh izin praktek dokter. Setelah itu, wajib mengikuti kursus keahlian selama setidaknya dua tahun.

About Avasin Al-Kay :
Avasin Al-Kay dikenal dunia sebagai Indonesian Acupunture. Sebuah metode pengobatan tanpa operasi. Terbukti dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, mulai dari autis, tumbuh kembang, kemandulan, kanker, stroke dan berbagai macam penyakit lain yang pada dasarnya sulit untuk disembuhkan.

Berikut ini alamat praktek Dokter Avasinolog yang berhasil Avasindo himpun.

Wilayah Bandung dan sekitarnya :

Dr. Adang Sudrajat MM. AV.
Jl. Venus Barat no.11A
Komp. Metro - Margahayu Raya
Bandung - 40286
No. Telpon : (022) 7561703

Tidak ada komentar:

Posting Komentar